13 Tips Untuk Memahami Psikologi Anak Anda Lebih Baik

13 Tips Untuk Memahami Psikologi Anak Anda Lebih Baik
Salah satu hal terpenting yang Anda, sebagai orang tua, harus kerjakan adalah memahami psikologi anak Anda. Tidak, Anda tidak perlu mendapatkan 'gelar' dalam mengasuh anak. Namun, apa yang harus Anda lakukan adalah mencari tahu hal-hal sederhana yang memberi tahu Anda apa yang disukai atau tidak disukai anak Anda, apa yang membuatnya tertawa atau menangis, dan apa yang memotivasi atau menyebabkannya sengsara.

Kiat untuk Memahami Psikologi Anak Anda Lebih Baik
Psikolog anak terkenal Jean Piaget mengatakan, "Dari moral sebagai dari sudut pandang intelektual, anak itu dilahirkan tidak baik atau buruk tetapi menguasai takdirnya."

Menjadi orang tua lebih dari sekadar memberikan kenyamanan bagi anak-anak Anda. Itu ada di sana untuk anak secara emosional, dan memberi mereka rasa aman. Berikut adalah beberapa kiat psikologi anak dasar yang akan membantu Anda memahami anak-anak dengan lebih baik:

1. Observasi Adalah Kunci
Salah satu cara paling sederhana, namun paling efektif, untuk belajar tentang psikologi anak adalah pengamatan. Tunjukkan minat pada apa yang anak Anda lakukan atau katakan. Amati tindakan, ekspresi, dan temperamen mereka saat mereka makan, tidur, dan bermain. Perlu diingat bahwa anak Anda unik dan memiliki kepribadian yang menonjol, bahkan saat ia tumbuh. Jadi hindari membandingkan anak Anda dengan anak-anak lain, karena itu tidak hanya menambah stres pada pengasuhan, tetapi juga membuat anak merasa rendah diri.

Ajukan pada diri sendiri beberapa pertanyaan yang dapat membantu Anda memahami psikologi anak-anak.
  • Apa yang paling disukai anak?
  • Bagaimana dia bereaksi ketika dia harus melakukan sesuatu yang tidak dia sukai, seperti makan sayur, tidur lebih awal atau mengerjakan pekerjaan rumah?
  • Seberapa sosial dia? Apakah dia mau berbagi atau mencoba hal baru?
  • Berapa lama anak mengambil untuk membiasakan diri dengan lingkungannya? Apakah dia mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan?
Ketika Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, ingatlah untuk tidak menghakimi si anak. Perhatikan saja untuk berhati-hati.


2. Habiskan Waktu 'Berkualitas' Bersama Anak-Anak Anda
Orang tua saat ini sibuk menyulap pekerjaan dan rumah. Multi-tasking, begitu mereka menyebutnya, memungkinkan mereka untuk mengurus banyak hal sekaligus, salah satu dari 'benda-benda' adalah anak. Jika Anda menghabiskan waktu bersama anak Anda dengan cara seperti ini, inilah saatnya untuk perubahan. Jika Anda ingin memahami anak-anak Anda, Anda perlu menyediakan waktu untuk mereka.
  • Waktu yang Anda habiskan bersama anak-anak Anda di meja makan atau mengantar mereka ke sekolah dan kembali tidak cukup. Anda mungkin harus mendedikasikan waktu untuk berbicara dan bermain dengan mereka, dan menghabiskan jam berkualitas yang memungkinkan Anda memahami psikologi mereka.
  • Percakapan dengan anak-anak Anda memberi tahu Anda apa yang terjadi dalam kehidupan mereka di sekolah dan di rumah, apa musik atau acara TV favorit mereka, dan apa yang membuat mereka bersemangat dan apa yang tidak.
  • Waktu berkualitas tidak selalu berarti berbicara atau melakukan sesuatu bersama. Kadang-kadang Anda bisa duduk bersama dan diam-diam mengamati mereka untuk mengumpulkan beberapa wawasan tentang kepribadian mereka.
3. Anak-Anak Membutuhkan Perhatian Penuh Anda
Ketika Anda berencana untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak Anda, rencanakan untuk melakukan itu saja dan tidak ada yang lain. Anak-anak Anda layak mendapat perhatian penuh Anda. Jika Anda mencoba berbicara dengan anak Anda saat Anda sedang memasak, mengemudi atau melakukan sesuatu yang lain, kemungkinan Anda akan kehilangan wawasan paling penting yang mungkin diberikan anak Anda tentang dirinya sendiri.

Rencanakan setidaknya satu aktivitas yang memungkinkan Anda menghabiskan waktu secara eksklusif dengan anak Anda. Ketika Anda membayar perhatian penuh kepada anak Anda, dia merasa aman dan tervalidasi dan kemungkinan akan terbuka kepada Anda lebih banyak.

4. Bayar Perhatian Pada Lingkungan Anak Anda
Penelitian telah membuktikan bahwa perilaku dan sikap anak dibentuk oleh lingkungan tempat ia dibesarkan. Untuk mengenal anak lebih baik, Anda harus memperhatikan lingkungan di mana dia berada (3).

Penelitian juga membuktikan bahwa lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan otak anak, yang pada gilirannya mempengaruhi perkembangan kemampuan bahasa dan kognitifnya. Tautan tersebut secara khusus berbicara tentang lingkungan rumah dibandingkan dengan yang lain (4).

Perilaku anak Anda sangat bergantung pada jenis orang yang ada di sekitarnya dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Luangkan waktu untuk mengukur jenis suasana yang telah dibuat di rumah dan sekolahnya. Misalnya, jika anak Anda agresif atau menarik diri dari sosialisasi, Anda mungkin ingin tahu apa atau siapa yang telah memengaruhi anak untuk berperilaku sedemikian.

5. Memahami Bagaimana Fungsi Otak Anak
Orangtua mungkin sering mengetahui fisiologi anak mereka, tetapi mereka tidak tahu cara kerja otak anak. Otak dibentuk oleh pengalaman-pengalaman yang dimiliki anak, dan ini pada gilirannya memengaruhi bagaimana ia merespons berbagai situasi.

Memahami bagaimana fungsi otak anak dapat membantu Anda belajar tentang perilaku anak, kemampuannya membuat keputusan, sosial, logis, dan kognitif.

Pengalaman yang salah dapat menghasilkan menanamkan tanggapan negatif ke dalam pikiran anak Anda, memiliki pengaruh buruk pada perkembangannya secara keseluruhan.

Mengetahui cara kerja otaknya akan membantu Anda mengubah pengalaman negatif atau meleleh menjadi pengalaman atau peluang positif.

Menurut Daniel J. Siegel, penulis The Whole-Brain Child: 12 Strategi Revolusioner untuk Memelihara Pikiran Anak Anda, Anda dapat membantu anak-anak Anda membangun landasan yang kuat untuk kehidupan sosial dan emosional yang sehat, dan memungkinkan mereka untuk menangani situasi sulit dengan mudah, dengan memahami fungsi otak.

6. Dengarkan - Biarkan Anak Anda Menceritakan Kisahnya
Berbicara itu baik, tetapi mendengarkan itu penting ketika Anda berbicara dengan anak Anda. Mulai percakapan untuk membuat anak Anda berbicara dan kemudian dengarkan apa yang ingin mereka katakan. Anak-anak mungkin tidak dapat mengekspresikan diri dengan jelas, itulah mengapa Anda harus memperhatikan kata-kata yang mereka gunakan dan isyarat non-verbal mereka juga.

Fokus pada:
  • Nada: cara mereka menekankan kata atau frasa.
  • Ekspresi: yang memberi tahu Anda bagaimana perasaan mereka. Cobalah untuk mengukur emosi mereka ketika mereka berbicara tentang sesuatu untuk dipahami jika mereka menyukainya, jika mereka takut akan hal itu, atau jika mereka stres tentang hal itu.
  • Bahasa tubuh: hati-hati untuk kontak mata, bagaimana mereka menggunakan tangan dan postur mereka.
Anda tidak hanya harus mendengarkan, tetapi juga membiarkan anak Anda tahu bahwa mereka didengar dan ditanggapi dengan serius. Akui apa yang mereka katakan dan tanggapi agar mereka tahu bahwa Anda memahami apa yang mereka katakan. Jika Anda tidak mengerti, ajukan pertanyaan untuk kejelasan. Tapi hati-hati jangan terlalu banyak bicara atau ajukan banyak pertanyaan, karena itu dapat membuat anak Anda benar-benar mati.

7. Anak-Anak Berekspres Dengan Cara Berbeda
Anak-anak Anda dapat mengekspresikan diri mereka dalam lebih dari satu cara. Selain berbicara, anak-anak mengekspresikan perasaan mereka melalui kegiatan.
  • Jika anak Anda suka menggambar, menulis, atau bertindak, dorong mereka untuk melakukan itu lebih sering. Ajak mereka untuk menghadiri kelas seni atau melukis dan bantu mereka mengekspresikan diri dengan lebih baik. Anda juga dapat memberi mereka tema yang berbeda untuk menggambar, tanpa membatasi imajinasi mereka.
  • Demikian juga, Anda dapat meminta anak Anda untuk memelihara jurnal di mana mereka dapat menulis tentang apa yang mereka lakukan pada hari tertentu dan bagaimana perasaan mereka tentang hal itu. Semakin banyak anak Anda menulis atau menggambar, semakin baik ia mengekspresikan diri.
  • Luangkan waktu untuk mempelajari karya seni mereka untuk mendapatkan gagasan tentang apa yang terjadi di dalam pikiran mereka. Jangan terlalu banyak membacanya, atau Anda mungkin akan menggeser emosi Anda sebagai emosi mereka dan salah menilai perasaan mereka.
  • Biarkan mereka menjelaskan apa yang mereka tulis atau gambar dan bagaimana perasaan mereka tentang hal itu.
8. Ajukan Pertanyaan yang Tepat
Jika Anda ingin anak Anda berbicara, penting untuk menanyakan jenis pertanyaan yang tepat. Mulai percakapan dengan mengajukan pertanyaan terbuka, yang akan mendorong anak untuk membagikan detail.
  • Daripada bertanya "Apakah Anda suka lagu ini?", Yang menjamin baik ‘ya’ atau ‘tidak’, tanyakan "Apa pendapat Anda tentang lagu ini?", Yang akan memungkinkan anak itu untuk mengatakan lebih banyak.
  • Daripada bertanya dengan siapa mereka bermain, tanyakan game apa yang mereka mainkan. Biarkan mereka menjelaskannya kepada Anda secara detail, dan jangan memotongnya.
  • Juga, jangan pernah menghindar dari pertanyaan yang ditanyakan anak Anda. Jika Anda tidak memiliki jawaban atas pertanyaan anak Anda, parkirlah dan kembalilah ke anak Anda dengan jawaban nanti. Menyikat pertanyaan anak kecil karena konyol dapat mencegah mereka mengajukan pertanyaan di masa depan.
9. Mendidik Diri tentang Perkembangan Anak
Bersikaplah proaktif dalam memahami berbagai tahap perkembangan anak untuk mengetahui seberapa baik nasib anak Anda. Luangkan waktu untuk membaca buku, jurnal online, dan berbicara dengan seorang spesialis yang dapat memberi Anda beberapa wawasan mengenai psikologi dan perkembangan anak. Ketika Anda tidak tahu apa yang akan terjadi, apa saja dan semuanya tampak baik-baik saja atau sebaliknya. Jangan membuat tebakan liar.

10. Amati Anak-Anak Lainnya
Terkadang, mengamati anak-anak lain yang seumuran dengan Anda juga dapat membantu Anda memahami anak Anda lebih baik. Ini dapat membuat Anda memahami bagaimana perilaku anak Anda dalam lingkungan sosial dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya yang menentukan kepribadiannya. Ini tidak berarti Anda membandingkan anak Anda dengan setiap anak seusianya dan menilai siapa yang lebih baik.

Orangtua cenderung memastikan kemampuan kinerja anak-anak mereka dengan membandingkannya dengan anak-anak lain. Namun, ini dapat berdampak negatif pada anak, dalam jangka panjang. Sementara perbandingan tidak selalu buruk, itu bisa berbahaya ketika Anda berlebihan.

11. Empati - Masuki Sepatu Anak Anda
Terkadang Anda harus berpikir seperti anak kecil, dan bahkan bertindak seperti itu untuk menjangkau mereka. Empati adalah kualitas penting yang harus dikembangkan oleh orang tua jika mereka ingin memahami anak-anak mereka lebih baik. Anda mungkin menyadari apa yang dialami anak-anak Anda ketika mereka memberi tahu Anda tentang hal itu. Tetapi Anda bahkan mungkin tidak bisa memahami apa yang mereka alami jika Anda tidak dapat berempati. Berikut ini beberapa cara sederhana untuk berempati:
  • Dengarkan perasaan mereka; cobalah untuk mengukur apa yang sedang mereka alami.
  • Gunakan bahasa mereka untuk membantu mereka memahami Anda lebih baik. Tanyalah pada diri Anda sendiri - jika Anda seorang anak kecil, apakah Anda akan memahami pembicaraan seperti orang dewasa, dengan kata-kata dan ekspresi yang rumit?
  • Ketika Anda tidak memahami perilaku anak Anda, tanyakan pada diri Anda - bagaimana Anda akan berperilaku atau bereaksi jika Anda berada di tempat anak Anda?
12. Apa itu Emotional Quotient Anak Anda?
"Apa kontras yang menyedihkan ada antara kecerdasan bercahaya anak dan mentalitas lemah dari rata-rata orang dewasa." - Sigmund Freud

Untuk waktu yang lama, anak-anak tidak dianggap sepenting orang dewasa. Perasaan dan emosi mereka diterima begitu saja, karena diasumsikan bahwa mereka akan melupakan semuanya ketika mereka tumbuh dewasa.

Sekarang, kita tahu itu tidak benar - apa yang dialami seorang anak di masa kecilnya memiliki dampak yang signifikan pada jenis orang yang ia tumbuh menjadi (5). Sebagai orang tua, Anda tidak boleh meremehkan emosi anak Anda, atau kemampuannya untuk mengelolanya.

Kecerdasan emosional atau kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi, mengekspresikan, dan mengendalikan emosinya. Anak-anak dilahirkan dengan temperamen yang unik. Beberapa mungkin terang-terangan dan proaktif sementara yang lain mungkin pemalu atau lambat untuk pemanasan.

Sebagai orang tua, Anda bertanggung jawab untuk memahami EQ anak Anda dan melakukan apa yang diperlukan untuk membantu mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat dan cerdas secara emosional.

13. Jangan Asumsikan
Jangan berasumsi bahwa Anda tahu apa yang diinginkan anak Anda atau bagaimana perasaannya pada suatu titik waktu tertentu. Jika anak Anda tidak mengeluh, Anda dapat berasumsi bahwa dia bahagia. Anda berasumsi bahwa Anda adalah orang tua yang hebat karena anak Anda berperilaku baik di depan umum dan tidak membuat ulah.

Ketika Anda berasumsi, Anda menutup diri sendiri untuk memahami anak-anak Anda secara akurat, sehingga membuat pilihan yang buruk untuk anak-anak Anda. Bertanya kepada mereka akan membantu membersihkan segala keraguan dan Anda akan tahu pasti apa masalahnya.


0 Response to "13 Tips Untuk Memahami Psikologi Anak Anda Lebih Baik"

Posting Komentar